SISTEM INFORMASI KEUANGAN
A.
Pengertian
Sistem Informasi
Keuangan adalah sistem informasi yang memberikan informasi kepada orang atau
kelompok baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai masalah
keuangan. Informasi yang diberikan disajikan dalam bentuk laporan khusus,
laporan periodik, hasil dari simulasi matematika, saran dari system pakar, dan
kominaksi elektrik.
Peran Sistem
Informasi Dalam Bidang Keuangan saat sangat penting bagi para pelaku ekonomi,
khususnya di kota-kota besar yang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam
transaksi pembayarannya, tetapi telah memanfaatkan layanan perbankan modern.
Layanan perbankan modern yang hanya ada di kota-kota besar ini dapat dimaklumi
karena pertumbuhan ekonomi saat ini yang masih terpusat di kota-kota besar
saja, yang menyebabkan perputaran uang juga terpusat di kota-kota besar.
Sehingga sektor perbankan pun agak lamban dalam ekspansinya ke daerah – daerah.
Hal ini sedikit banyak disebabkan oleh kondisi infrastruktur saat ini selain
aspek geografis Indonesia yang unik dan luas. Untuk menunjang keberhasilan
operasional sebuah lembaga keuangan/perbankan seperti bank, sudah pasti
diperlukan sistem informasi yang handal yang dapat diakses dengan mudah oleh
nasabahnya, yang pada akhirnya akan bergantung pada teknologi informasi online.
contoh, seorang
nasabah dapat menarik uang dimanapun dia berada selama masih ada layanan ATM
dari bank tersebut, atau seorang nasabah dapat mengecek saldo dan mentransfer
uang tersebut ke rekening yang lain hanya dalam hitungan menit saja, semua
transaksi dapat dilakukan. Pengembangan teknologi dan infrastruktur telematika
di Indonesia akan sangat membantu pengembangan industri di sektor keuangan ini,
seperti perluasan cakupan usaha dengan membuka cabang-cabang di daerah, serta
pertukaran informasi antara sesama perusahaan asuransi, broker, industri
perbankan, serta lembaga pembiayaan lainnya.
Institusi perbankan
dan keuangan telah dipengaruhi dengan kuat oleh pengembangan produk dalam
teknologi informasi, bahkan mereka tidak dapat beroperasi lagi tanpa adanya
teknologi informasi tersebut. Sektor ini memerlukan pengembangan produk dalam
teknologi informasi untuk memberikan jasa – jasa mereka kepada pelanggan
mereka. Selanjutnya teknologi informasi mulai digunakan dan diterapkan untuk
membantu operasional dalam proses bisnis secara lebih luas berdasarkan fungsi
dan tugas bagian/departemen secara kelompok (island computerized) misalkan
aplikasi registrasi yang meliputi pendaftaran pasien, pemberian nomor rekam
medik, dan billing sistem, Atau aplikasi keuangan dan akuntansi yang terdiri
dari aplikasi piutang, hutang, inventory, cash dan bank, dan buku besar.
Perusahaan sudah mau menginvestasikan dalam menyediakan perangkat keras dan
lunak untuk mengelola data (LAN), menghasilkan laporan, dan menyebarkan
informasi secara lebih akurat dan menyeluruh. Dari level top management proses
pengolahan data menjadi informasi dan akhirnya menjadi pengetahuan (knowledge)
digunakan sebagai proses untuk mengambil keputusan sehingga keputusan yang di
ambil terstruktur dan terarah ( Executive Information System). Pada era ekonomi
informasi seperti sekarang ini akan mengubah cara orang bekerja, baik dalam
bidang jasa, bidang perdagangan, bidang kesehatan, maupun dunia pendidikan. Hal
itu ditandai dengan semakin mudahnya orang mendapatkan informasi melalui
pelayanan informasiyang semakin cepat disajikan. Kecepatan menyajikan informasi
yang tepat dan akurat menjadi alat bantu bagi manajemen dalam membuat keputusan
dan meningkatkan kinerja perusahaan. Tantangan paling berat adalah kesiapan
tiap perusahaan untuk menyiapkan rencana dan strategi untuk menghadapi
persaingan yang lebih global. Peran sistem informasi keuangan terpadu dalam
perusahaan sangat penting untuk mengetahui informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan. Laporan
keuangan bermanfaat bagi sejumlah pemakai (Manajemen, kreditur, pemerintah,
pemegang saham) sebagai dasar pengambilan keputusan.
B.
Fungsi
Sistem Informasi Manajemen
Untuk menetukan hasil dari pada
pelaksanaan oprasi perusahaan, meliputi :
1.
Adanya pemisah keterangan jumlah barang
dan uang dari catatan-catatan perusahaan.
2.
Membuat laporan untuk pemimpin.
Untuk dapat mengikuti jalanya harta dan
hutang perusahaan. Di dalam fungsi ini meliputi pemeliharaan terhadap bermacam
– macam buku dan rekening seperti kas, rekening – rekening milik dan lain-lain.
Untuk mempermudah perencanaan kegiatan-kegiatan perusahaan, tindak lanjut dari
pada pelaksanaan dan perbaikan dari rencana-rencana.
C.
Tujuan
Sistem Informasi Keuangan
Pada dasarnya penyusunan Sistem
Informasi Keuangan suatu perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang harus
dipertimbangkan baik-baik yaitu :
1.
Sistem Informasi Keuangan yang disusun
itu harus memenuhi prinsip cepat yaitu bahwa Standar Akuntansi Keuangan harus
mampu menyediakan data yang diperlukan tepat pada waktunya dan waktunya dapat
memenuhi kebutuhan,
2.
Sistem Informasi keuangan yang disusun
itu harus mempunyai prinsip aman yang berarti bahwa Sistem Inforamasi keuangan
harus membantu menjaga harta milik perusahaan, untuk dapat menjaga keamanan
harta milik perusahaan maka Sistem Informasi Akuntansi keuangan harus disusun
dengan pertimbangan pengawasan-pengawasan intern.
3.
Sistem Informasi keuangan yang disusun
harus mempunyai prinsip murah yang berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan
Sistem Informasi keuangan ini harus dapat ditekankan sehingga realtif tidak
mahal.
D.Sistem Informasi Akuntansi
Akuntansi pada dasarnya adalah rekaman
kegiatan organisasi dalam bentuk (biasanya) bahasa keuangan. Jadi, pada
dasarnya ilmu akuntansi adalah ilmu untuk mencatat, merekam dan menyajikan
informasi kegiatan organisasi dalam bahasa keuangan. Informasi tersebut
selanjutmya dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan oleh menejer.
Siostem akuntansi mempunyai sebah siklus induk, yaitu yang disebut siklus buku
besar (general ledger) dan beberapa
siklus pendukung antara lain siklus pendapatan, siklus pengeluaran kas, siklus
konversi, siklus utang, sklus piutang, siklus SDM, yang termasuk di dalamnya
adalah penggajian.
Tabel 6.4 kebutuhan informasi masing-masing tingkatan
manajemen bidang keuangan subsistem akuntansi.
Tingkat Atas
|
Tingkat Menengah
|
Tingkat Bawah
|
Neraca
|
Aktifa
Tetap
|
Penggajian
|
Laporan
Laba Rugi
|
Utang
|
Pemasukan
Kas
|
Laporan
Perubahan Modal
|
Piutang
|
Pengeluaran
Kas
|
Laporan
Arus Kas
|
Pajak
|
Transaksi
Harian
|
Aporan
Laba Komprehensif
|
|
|
E.
Konsep
Pengelolaan Keuangan Menurut Jafar Al Dimasyki
Kali ini Progres
mengadakan tema “Konsep Pengelolaan Keuangan Menurut Jafar Al Dimasyki”yang
dikupas oleh bapak Nurizal.
Kajian ini dibagi
dalam 4 pembahasan penting, yaitu bagaimana proses pengelolaan keuangan,
hakikat harta, pembagian harta, dan sebab mendapatkan harta. Proses pengelolaan
keuangan dalam konvensional dapat kita bagi menjadi 4, yaitu:
1.
Wealth Creation (Mendapatkan Harta)
2.
Wealth Accumulation (Akumulasi
Kekayaan)
3.
Wealth Protection (Penjagaan Harta)
4.
Wealth Distribution (Pendistribusian
Harta)
Sedangkan dalam
pengelolaan keuangan syariah, selain empat hal di atas ada hal lain lagi, yaitu
Wealth Purification (Pemurniian harta) yang berupa Zakat.
Contoh yang
terkandung dalam Sistem Informasi Manajemen yaitu :
a. Sistem
informasi keuangan keluarga.
b. Sistem
informasi keuangan Daerah
c.
Sistem informasi keuangan Negara
Sumber
:
Sistem
Informasi Manajemen, Kosep, Aplikasi, & Perkembangannya, Dr. Ir. Eko
Nugroho, M.Si.
http://npermana.mhs.uksw.edu/2012/12/sistem-informasi-keuangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar